Senin, 12 Desember 2011

Jika Tidak Gila bukan Cinta



Kehidupan ini tak jarang mengatasnamakan cinta. Bagaimana tidak ‘cinta’ selalu menjadi topik yang amat menarik dan membuat orang tergugah. Lihat saja film, drama bahkan sinetron pasti mengangkat tema cinta di dalamnya, bumbu-bumbu kemesraan akan cinta bisa membuat siapapun tertarik. Selain itu, sering kita mendengar pembunuhan karena cinta, sakit hati karena cinta, patah hati karena cinta, cemburu karena cinta sampai pengkhianatan karena cinta. Dahsyat sekali pengaruh kata ‘cinta’ yang terurai.
Siapapun yang jatuh cinta atau lagi di mabuk asmara bisa menjadi ‘gila’. Artinya gila memuja sang kekasih dan melakukan apapun yang terbaik untuk menyenangkan hati kekasihnya, yang dilakukan apapun itu akan bernilai wajar. 
Selain cinta dapat membuat seseorang ‘gila’, cinta juga dapat membuat seseorang percaya diri. Jika wajah pas-pas-an atau jelek (menurut individu itu sendiri) tatkala jatuh cinta kepada lawan jenis maka ia akan selalu bercermin memandang dan merapikan penampilannya agar terlihat sempurna ketika bertemu sang pujaan hati. Yang tadinya minder karena berwajah pas-pas-an akan menjadi lebih percaya diri dan menjaga penampilannya.

Cinta sejati
Cinta itu seharusnya berdampak positif dalam kehidupan ini. ‘Gila’ akan cinta seharusnya dapat membuat seseorang semangat dan berjuang dalam mempertahankan kehidupan. Bersikap lebih dewasa, menghargai perasaan hati dan berusaha untuk maju itulah cinta sejati.
Cinta yang bisa menjerumuskan diri ke dalam jurang terdalam, merasa tersakiti dan dendam bukanlah cinta sejati.
Kepercayaan, kesetiaan dan kejujuran perlu dipupuk dalam menjalani sebuah hubungan agar cinta itu kokoh dipertahankan.
Kejarlah ke-’gila’-an yang positif dalam cinta.
Jika tidak gila bukan cinta…………………….